Saturday, September 22, 2012

Sedikit catatan tentang Tips menjadi bunglon

Terkadang kita tak pernah tahu, apa yang sudah kita kerjakan dalam sebuah tugas itu benar atau salah. Kita akan semakin mengerti setelah kesalahan-kesalahan menerpa berkali-kali. Tidak akan seratus persen benar. Ho..ho..hoo.. kesempuarnaan hanya milik Tuhan khan yaa? 

Ada buku, ada peta, ada teriakan bos, ada saran senior. Tangkap.. lalu lemparkan sejauh mungkin. Maksud saya, apa yang bisa kita terima, silahkan diterima sebaik-baiknya, lalu terapkan sebaik-baiknya ketika kita berada dilapangan bola. eh maksudnya setelah lapangan itu dipotong rumputnya biar tidak menghalangi  pemandangan (mo ngeliat cowok cakep maksudnya. hehehehe...)

Dari buku kita akan punya banyak referensi dan segala sesuatu yang mesti dan harus dikerjakan. Maka perbanyaklah membaca, maka amal perbuatan dilapangan akan dipertaruhkan. Siapa bilang, hanya bunglon yang bisa berubah-rubah warna. Kita, manusia juga bisa melakukannya asal ya itu tadi. Memperluas wawasan, melebarkan buka'an kuping kiri dan kanan (jangan dibuka bergantian). Yang terbiasa dibelakang meja juga bisa terjun dilapangan (asal ada kemauan, semua pasti bisa). You can learn if want to try. Gagal? itu biasa. Yang terpenting bagaimana selanjutnya.

Aku pernah menjadi seorang operator warnet, hem.. pekerjaan ini menyenangkan. Gaji pas-pasan tapi bisa disambi bermain dan belajar apa saja.  Kemudian menjadi Crew sebuah event, atau menjadi Admin event para seniman, Pustakawan Perpustakaan Indie, Atau bergelar seorang Penyair (sekarang tinggal sejarah-kalau ada yang mencatat)) sampai Sekretaris dokter terkenal di surabaya (walau hanya 5 bulan). dan sekarang aku sudah berubah bentuk lagi menjadi staf di sebuah kantor bidang tour. (pekerjaan terakhir, paling cucok deh..).

Dengan gelar SE-ku yang belum resmi, sedikit ilmu manajemen memang berguna. (walau banyak lupanya, yang aku suka memang mata kuliah kepemimpinan dan SDM). Tak terlalu punya keahlian dibidang tour, tapi aku harus belajar. Karena kapan lagi bisa mengunjungi kota-kota lain, gratisan. 

Setelah 3 bulan yang lalu, menjadi kru membawa rombongan kawan-kawan wartawan dari semen gresik. Kebetulan minggu ini, ada 3 group di 3 Kota berbeda (dari Kaltim ke Jogja, dari Probolinggo ke batu, dan makassar, batam, surabaya ke Bali) Untuk ke Bali tugas diberikan kepadaku, karena ini group kecil maka aku diutus untuk berangkat sendiri membawa perusahaan properti terbesar di Surabaya. Pasti aku berharap hasil akhirnya mampu memuaskan banyak pihak. Aku sudah diutus untuk berangkat sehari sebelum klien Padma Tour and Organizer kami datang.  

Di hari pertama dalam Schedule sedikit ada masalah dengan check in hotel, karena h-1 tidak dapat menghubungi koordinator rombongan. Dan kebetulan hotel Grand Whizz ***++ Kuta bali yang kami tempati, sedang full booked. Jadi prepare untuk Cleaning Room terlambat, argg.... panik setengah mampus. Tidak ada yang bisa saya kerjakan, selain meminta maaf. Imbas dari CI terlambat, jadwal sehari menjadi molor satu jam. Meeting yang seharusnya selesai jam 18.00 molor. Lalu jadwal dinner juga jadi mundur. Untunglah kegiatan sehari ini terbayar dengan Dinner yang aduhai di tepi pantai Jimbaran. 

Kata siapa, semakin sedikit orang semakin mudah. Itu jelas Rumus yang salah dalam sebuah pekerjaan organizer. Justru akan semakin ribet bin ngelu, karena sudah pasti mereka akan lebih mudah menambah-nambah permintaan. Di luar schedule, sudah pasti kreatifitas kita dan pengetahuan tentang kota yang dituju dipergunakan maksimal. (OMG...) lalu gimana dong biar gak terlihat o'on. Pertama pasang tampang yakin, trus ngitung kancing-gk jauh beda kok dengan test multiple choice, gimana lagi kalau udah kepepet. Becandaa cung.. khan banyak informasi bisa di dapat di lapangan). Yah memang akan terseok-seok di belakang klien sih, kalau perlu sampe' ngesot. Tapi kasarnya lantai atau aspal pasti akan buatku belajar, untuk ke depan jangan sampai ngesot lagi.  

Masih ada sisa satu hari lagi, untuk jalan-jalan kemudian kembali ke habtitat masing-masing. Semoga Sukses.


Bali, 22 Sept 2012